Thursday, June 3, 2010

Kehidupan Rohani Lady Gaga

Mungkin Anda bertanya-tanya bagaimanakah kehidupan rohani seorang Lady Gaga? Di tengah-tengah kesibukannya, Lady Gaga masih menyempatkan dirinya untuk diwawancarai dalam acara Larry King. Larry King menanyakan, bagaimana perasaan Lady Gaga mengenai gereja dan agama pada umumnya. Inilah yang dikatakan Lady Gaga mengenai kehidupan rohaninya.
Lady Gaga yang saat itu mengenakan pakaian putih dengan rompi hitam dan kacamata hitam, mengemukakan bahwa saat ini Lady Gaga bergumul terutama mengenai masalah gereja.
Lady Gaga yang dibesarkan oleh Gereja Katholik Roma mengungkapkan bahwa gereja yang dimaksudnya merupakan hal yang berbeda dari agama. Kalau berbicara tentang agama, Lady Gaga mengaku kalau dia sangat teguh memegang agamanya.
“Saya sangat religius. Saya dibesarkan secara Katholik. Saya percaya kepada Yesus. Saya percaya kepada Tuhan. Saya banyak berdoa…”
Setelah itu Gaga melanjutkan, “ Tapi pada saat yang sama, (saya berharap) tidak ada satu agama pun yang tidak menentang dan membenci kelompok agama yang radikal, juga kelompok seksual … Dalam hal itu, menurutku keagamaan juga pudar. Sebagai wanita yang percaya kepada Tuhan, hal ini membuat saya bingung tentang keagamaan. Saya berharap bahwa akan ada kedamaian dalam beragama, dunia yang lebih damai lagi, pikiran yang damai untuk generasi muda.”
“Akan kemanakah Anda jika Anda sudah meninggal dunia?” tanya Larry
“Maksudnya antara surga dan neraka?” tanya Lady Gaga kembali. Saat Larry berkata iya, maka Gaga mengatakan, “Saya percaya saya akan ke surga. Tapi saya rasa, saya juga bisa ke neraka, bukan?”
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang harus dijawab oleh Lady Gaga sendiri dan kita secara pribadi. Apakah Anda percaya pada Yesus sebagai Tuhan satu-satunya dalam hidup Anda? Apakah Anda percaya bahwa Anda akan masuk ke surga, sekalipun dosa Anda semerah darah? Ketahuilah, saat Anda mengaku dengan mulut Anda bahwa Yesus adalah Tuhan Anda, maka Anda akan diampuni karena Yesus yang telah menyelamatkan Anda, bukan karena perbuatan Anda. Anda masuk ke surga karena kasih karunia Tuhan semata.

Source : cnn/lh3/jawaban.com

Wednesday, June 2, 2010

Pemerintah Afghanistan Bekukan 2 LSM Kristiani

Pemerintah Afghanistan, Senin (31/5) waktu setempat, melarang dua gereja yang berada di wilayah mereka untuk melakukan kegiatan sehari-hari karena diduga organisasi Kristiani itu telah melakukan pengabaran injil di negara Islam.
Church World Service and Norwegian Church Aid tidak dapat beroperasi sampai pihak berwenang disana menemukan bukti bahwa keduanya tidak melakukan apa yang mereka tuduhkan.
"Kami tidak melakukan penginjilan," kata Maurice Bloem, wakil direktur untuk program internasional di CWS seperti dilansir Christian Post. "Jika Anda hendak berbicara dengan masyarakat lokal dan organisasi mereka akan mengkonfirmasi bahwa kita harus tetap memegang kode etik LSM (organisasi non-pemerintah), yang mengharuskan Anda melakukan pekerjaan tersebut dan bukan menginjili."
Bloem mengatakan sejauh yang ia tahu, ini adalah pertama kalinya Afghanistan menuduh CWS melakukan percobaan untuk mengubah iman seorang Muslim menjadi Kristen. CWS sendiri telah bekerja di Afghanistan sejak tahun 1979 dan memiliki sekitar 300 staf di daerah Pakistan dan Afghanistan.
NCA juga mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya tidak mencoba untuk mengubah iman orang-orang di Afghanistan atau di bagian lain dunia dimana pihaknya bekerja menjadi Kristiani.
Stasiun televisi Afghanistan Noorin TV dalam sebuah laporan hari Minggu mengklaim orang-orang Barat telah membaptis warga Afghanistan, demikian tulis surat kabar New York Times. Meskipun laporan khusus tersebut menyebut CWS dan NCA, namun setelah dikonfirmasi oleh Times, tidak ada satupun bukti yang mendukung klaim yang dilakukan oleh Noorin TV.
Berita yang disebarkan stasiun berita lokal di Afghanistan tersebut ternyata memicu aksi demonstrasi yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa dari Universitas Kabul pada Senin 31 Mei 2010. Para pengunjuk rasa menuntut pengusiran orang asing yang mencoba mengubah iman kaum muslimin menjadi iman Kristiani.
Untuk diketahui, penginjilan merupakan perbuatan ilegal di Afghanistan.
Pada tahun 2007, 23 sukarelawan Kristiani dari Korea Selatan diculik oleh milisi Taliban. Para korban sandera mengatakan mereka berada di Afghanistan adalah untuk menyediakan bantuan kesehatan gratis kepada warga masyarakat miskin disana. Tapi penculik mereka menuduh mereka melakukan penginjilan dan mereka pun akhirnya ditawan selama enam minggu.
Selama disander, kelompok Taliban telah membunuh dua orang dalam kelompok tersebut. Pastor Bae Hyung-kyu dilaporkan tewas karena menolak untuk mengubah imannya.
Insiden penyanderaan itu akhirnya menarik perhatian dunia internasional mengingat jiwa relawan Kristiani sedang dalam bahaya karena dituduh melakukan penginjilan di Afghanistan.
Demikian pula, pada tahun 2001 dimana kelompok Taliban menangkap delapan pekerja kemanusiaan dari negara-negara Barat dan memberikan tuduhan palsu kepada para korban yakni menyebarkan agama Kristiani kepada umat muslim disana. Para pekerja tersebut harus menghabiskan 105 hari di penjara sebelum akhirnya dibebaskan. Namun, beberapa dari pekerja Kristiani itu kembali ke Afghanistan untuk melayani masyarakat miskin.
Bloem mengatakan dia "percaya" pemerintah daerah akan mengeluarkan kesimpulan bahwa organisasi mereka tidak berusaha untuk mengubah warga Afghanistan menjadi Kristiani ketika mereka layani.
Pemimpin CWS dan NCA, tambah Bloem, akan mengadakan pertemuan hari Selasa pagi (hari ini, red) untuk membahas pembekuan organisasi mereka di Afghanistan.
CWS merupakan pelayanan yang berpusat di Amerika Serikat yang merupakan gabungan dari gereja-gereja dan kelompok Kristiani. Organisasi ini telah menyalurkan bantuan dan mengadakan pembangunan di lebih dari 80 negara.
NCA sendiri beroperasi di sekitar 125 negara dimana pelayanan mereka adalah memberikan bantuan darurat dan pembangunan untuk masyarakat miskin dan orang-orang yang membutuhkan.

Source : Christian Post/jawaban.com

Monday, May 31, 2010

Dua Korea Memanas, Umat Kristen Korsel Berdoa

Akibat di tembaknya kapal perang Korea Selatan yang mengakibatkan 46 awak kapalnya tewas, hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara memanas. Korea Utara sendiri membantah telah menyerang kapal perang Korea Selatan, hal ini di ungkapkan oleh Mayor Jendral Pak Rim Su, direktur bagian kebijakan luar negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan pers.
Namun, apapun pernyataan Korea Utara, pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan akan menghentikan perdagangan dengan negara tetangganya yang menganut sosialis itu dan akan melakukan diplomasi yang keras terhadap Korut.
Melihat memanasnya tensi kedua negara ini, para pemimpin Kristen di Korea Selatan menyerukan untuk berdoa untuk hubungan kedua negara.
Menurut Lewis Rho (bukan nama sebenarnya – Red), yang memimpin sebuah organisasi kemanusiaan yang menyeludupkan makanan bagi mereka yang membutuhkan di Korea Utara, banyak perubahan terjadi secara politik maupun spiritual di negara tersebut. Rho percaya bahwa tenggelamnya kapal perang Korea Selatan tersebut sama seperti peristiwa 11 September di Amerika Serikat.
“Cara pemerintah Korea Selatan merespon peristiwa tersebut akan menentukan apa yang akan terjadi selanjutnya,” demikian ungkap Rho. “Hal yang terpenting adalah Tuhan masih memegang kendali. Dia masih memiliki rencana khusus untuk orang-orang Korea Utara – baik rezim yang berkuasa berubah secara sukarela maupun tidak.”
Para analis politik percaya bahwa Presiden Korea Utara Kim Jong-Il mengalami sakit yang bisa mengakibatkan kehancuran ekonomi di negara tersebut, sehingga sedang mempersiapkan anaknya Kim Jong-Un untuk mengambil alih kekuasaan.
Untuk itu para penginjil Korea Selatan di minta bersiap untuk kemungkinan jatuhnya rezim Korea Utara. Sama seperti bangkitnya Korea Selatan diawali oleh kebangunan rohani, demikian juga para pemimpin Kristen di Korea Selatan bahwa jatuhnya Korea Utara saat ini karena hancurnya negara tersebut secara spiritual.
Saat ini diperkirakan puluhan ribu umat Kristen yang di tangkap dan berada di kamp kerja paksa karena mereka percaya Yesus. Di Korea Utara, menjadi Kristen adalah sebuah kejahatan dan dapat ditangkap dan dimasukkan ke kamp kerja paksa.
Beberapa pokok doa yang diajukan para pemimpin Kristen di Korea Selatan antara lain adalah :
  • Naiknya tensi hubungan antara kedua  Korea saat ini semoga hasilnya adalah kebangunan rohani dan terbukanya Korea Utara bagi pemberitaan Injil.
  • Agar Korea Selatan dan umat percaya di Asia lainnya merespon kesempatan yang Tuhan berikan untuk menjangkau Korea Utara.
  • Agar kedua negara Korea tersebut suatu saat bersatu dalam satu sistem yang membawa kemuliaan bagi Tuhan Yesus Kristus.
Mari kita dukung doa bagi penjangkauan di Korea Utara dan agar tidak terjadi perang saudara sehingga bisa menghindarkan jatuhnya korban jiwa.

Source : Bpnews.ne/jawaban.com

Polisi Uzbekistan Tahan Umat Kristiani dan Sita Alkitab Mereka

Tindakan keras pemerintah terhadap penginjilan yang dilakukan umat Kristiani masih berlangsung di berbagai negara Asia saat ini, termasuk di Uzbekistan.
Jajaran kepolisian setempat dibantu badan-badan keamanan negara pada awal Mei melakukan penyerbuan besar-besaran ke Church of Christ, salah satu gereja terbesar di Tashkent, Ibukota negara tersebut.
Pejabat pemimpin gereja ditangkap dan semua barang yang ada gereja tersebut yang dianggap dapat menyebarkan kekristenan seperti Alkitab, literatur, dan komputer disita pihak berwajib.
Felix Corley dari Forum 18 News Service yang berada Uzbekistan melaporkan, tidak lama setelah melakukan panangkapan, pemerintah setempat menyelenggarakan pengadilan.
"Dua hari setelah penyerbuan itu, mereka menggelar sidang di mana delapan anggota gereja dibawa ke pengadilan," jelasnya. "Tiga dari mereka diberi hukuman penjara 15 hari. Itu merupakan sanksi maksimum untuk kasus yang berkaitan dengan penyebaran agama…dan sisanya didenda.."
Corley menambahkan bahwa lima orang yang tidak mendapat hukuman penjara harus membayar denda "80 kali upah minimum bulanan." – sebuah sanksi hukum yang tidak masuk logika.
Untuk diketahui, Uzbekistan merupakan salah satu penganiaya terburuk umat Kristiani  di dunia. Bahkan negara pecahan dari Uni Soviet tersebut masuk dalam daftar pengawasan Kebebasan Beragama Internasional yang dikeluarkan Komisi Amerika Serikat.
Adalah sebuah resiko yang harus diterima oleh seluruh orang percaya ketika dalam perjalanan kekristenan mendapat banyak tekanan dari orang sekitar atau pun para pemegang kekuasaan. Tuhan Yesus menyatakan dalam kitab injil bahwa hal itu terjadi adalah karena dunia membenci diri-Nya. Janganlah menjadi lemah apabila mendengar, melihat, atau bahkan mengalami sendiri penganiayaan oleh karena iman Kristiani yang Anda pegang, justru gunakanlah waktu tersebut untuk memperbesar kapasitas rohani di dalam diri Anda.

Source : cbn.com/jawaban.com

Polisi Yunani Ungkap Penyelundupan Tulang Belulang

Pemerintah Yunani mengagalkan penyelundupan ratusan tulang belulang dan menahan dua orang tersangka. Tulang-tulang tersebut menurut keterangan akan dijual sebagai benda keagamaan. Tulang belulang itu akan dikirim ke seorang pendeta Rusia Orthodoks di Jerman.
Seorang pria warga negara Swiss ditahan di bandara Thessaloniki setelah keamanan bandara menemukan 197 tulang dan tiga tengkorak di dalam tasnya. Pria berusia 43 tahun itu mengaku memperoleh benda-benda tersebut dari  seorang pegawai gereja di Thessaloniki Timur Laut. Akhirnya polisi menangkap seorang pegawai gereja berusia 24 tahun pada hari Senin lalu. Dalam penangkapan tersebut, polisi menemukan 505 tulang, 15 tengkorak dan koleksi salib, koin dan patung dari jaman Bizantium.
Tulang-tulang tersebut telah disemprot dengan wewangian dan ditempeli stiker dengan nama-nama orang suci seperti Santo Maria Magdalena, Santo Andrew, Santo Basil dan Santo Demetrius. Sangat menyedihkan, banyak orang Kristen masih banyak yang percaya kepada benda-benda seperti itu dibanding kepada Tuhan yang berkuasa membangkitkan tulang-tulang tersebut.

Source : bbc.com/dan/jawaban.com

Kerusuhan di Negeria Lebih Dari Isu Agama

Menteri Luar Negeri Nigeria, Hendry Odein  menyatakan bahwa konflik yang terjadi di negaranya saat ini lebih dari sekedar isu agama. Hal ini dinyatakan oleh Hendy  karena komunitas internasional banyak yang salah mengerti atas apa yang terjadi dan menganggap apa yang terjadi sekedar konflik antara komunitas Islam – Kristen saja.
“Lebih rumit dari hal itu,” demikian ungkap Hendry seperti yang dirilis oleh Christian Post.
Hendry Odein menjelaskan hal ini dalam kunjungannya mengikuti Konfrensi Wali Gereja Sedunia (World Council of Churches). Konflik yang terjadi di negara bagian Plateau yang menyebabkan ratusan orang tewas pada Maret lalu, lebih mengarah pada bentrokan antara penduduk asli setempat dengan komunitas imigran.
“Isunya adalah masalah sosial dan ekonomi,” ungkap Hendry.
Anggota WCC telah mengunjungi Nigeria pada 15-20 Mei lalu, dan mengunjungi desa dekat Jos, dimana rumah dan pasar di bakar serta sekitar 500 orang tewas di mana mayoritas yang tewas adalah umat Kristen.
WCC meminta pemerintah Nigeria memberikan perhatian khusus pada Negara bagian Plateau untuk memastikan mereka yang terlibat dalam kerusuhan tersebut di bawa ke pengadilan.
“Kami telah menemui mereka yang selamat, berbicara dengan mereka, mendengarkan mereka dan berdoa bersama mereka serta memberikan jaminan pada mereka bahwa komunitas  gereja secara global bersama dengan mereka dalam melalui krisis ini,” demikian ungkap Dr. Nigussu Legesse, pemimpin program khusus Afrika dari WCC.
Nigeria adalah salah satu negara di Afrika yang masyarakatnya terpecah karena perbedaan agama. Konflik berkepanjangan ini telah menewaskan ribuan orang tak bersalah, juga banyak mereka harus kehilangan rumah dan juga harta benda serta menjadi pengungsi. Mari kita dukung agar proses perdamaian dapat terjadi di Nigeria, sehingga kerusuhan antar saudara ini tidak berkepanjangan.

Source : Christian Post/jawaban.com

Monday, May 24, 2010

Putri Misionaris yang Diculik Muslim Radikal Yaman Akhirnya Bebas

Anak-anak dari sebuah keluarga misionaris Jerman yang diculik di Yaman Utara, akhirnya Senin (17/5) lalu berhasil diselamatkan oleh pasukan keamanan Arab Saudi, ujar salah seorang pejabat Arab Saudi.
Seperti dilansir Assist News Service, Lydia (3 tahun) dan Anna Hentschel (5 tahun) telah diserahkan aparat keamanan Arab Saudi kepada perwakilan negara Jerman di perbatasan Yaman pada hari dimana ia dibebaskan dari penculik mereka.
Menurut pemerintah Arab Saudi, kondisi kedua gadis cilik tersebut ketika diselamatkan sangat sehat dan tidak mengalami cacat sedikitpun. Bahkan, pada Rabu (19/5), Lydia dan Anna sudah diterbangkan ke Jerman, berkumpul kembali dengan keluarga ayahnya.
"Anak-anak sekarang sudah berada dalam pangkuan keluarga," ujar Reinhard Potschke, paman dari Lydia dan Anna Hentschel. "Mereka hanya perlu tenang dan damai setelah melalui berbagai peristiwa ini. Bagi mereka dan kami perasaan sukacita dan sedih telah bercampur menjadi satu."
Penculikan kedua gadis cantik ini terjadi 11 bulan lalu, yaitu pada saat mereka dan orangtua bersama dengan orang Kristiani lainnya melakukan perjalanan di Yaman utara.
Di antara kelompok tersebut ada dua siswa sekolah Alkitab Jerman dan seorang guru asal Korea Selatan, yang akhirnya ditemukan tewas menggenaskan pada tanggal 12 Juni 2009. Pemerintah Yaman meyakini kelompok Muslim radikal di negaranya lah yang melakukannya.
Adik Lydia dan Anna, Simon (1 tahun) diyakini telah mati. Namun, sampai berita ini diturunkan masih belum dipastikan orangtua gadis yang berhasil diselamatkan itu, yakni Johannes dan Sabine Hentschel apakah masih hidup ataukah sudah mati.
"Kami berharap ini akan berakhir bahagia bagi mereka dan kami sedang berupaya untuk mewujudkan hal itu," kata Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westervelle.
Penculikan misionaris-misionaris beserta keluarganya masih terjadi di berbagai belahan dunia saat ini. Tidak hanya negara yang berpenduduk mayoritas muslim, negara sosialis seperti China pun melakukannya. Oleh karenanya, mari kita berdoa bagi para penyebar injil ini agar Tuhan menjaga kehidupan mereka sekeluarga dan juga berdoa bagi iman mereka agar tidak menjadi luntur akibat penganiayaan yang terjadi karena melakukan kebenaran.  

Source : cbn.com/jawaban.com